Laman

Jumat, 05 November 2010

“PEMUDA WARUNG” DI PADANG


Pada malam hari saya terbangun, saya melihat di daerah tempat saya tinggal, yaitu Padang, Sumatera Barat, para pemuda dengan range usia yang masih produktif, sehat, dan bugar menghabiskan waktu mereka pada malam hari di warung untuk bermain domino atau kartu. Ini juga terlihat di beberapa daerah lain.“ Pemuda Warung” ini biasanya adalah orang-orang yang belum/tidak mendapatkan pekerjaan (pengangguran), putus sekolah, atau yang kurang mendapatkan bimbingan dan perhatian dari orang tua. Dalam hal ini, bukan permainannya yang menjadi topik, tetapi waktu dalam memainkannya. Mereka tidak menggunakan jam istirahat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dengan semestinya. Bahkan jika diharuskan untuk bergadang pun, itu haruslah untuk sesuatu yang benar-benar mendesak dan lebih bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang di sekelilingnya. Biasanya, pemuda-pemuda yang mempunyai kebiasaan seperti ini akan bangun siang keesokan harinya, dan melewatkan waktu-waktu produktif mereka untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Bagi yang bekerja pun esoknya, mereka biasanya akan kurang konsentrasi dan lebih cepat marah (karena kurang tidur) sehingga hasil pekerjaan mereka tidak maksimal.
            Kegiatan yang kemudian menjadi kebiasaan ini menjadi permasalahan di beberapa daerah di Sumatera Barat dan tidak bisa dipandang sebelah mata saja sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting untuk dicarikan solusinya. Kegiatan seperti ini menimbulkan keresahan warga karena bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya perilaku negatif lainnya seperti transaksi narkoba, minum minuman keras, berjudi, tawuran, dan lain-lain.
            Banyak yang mengatakan bahwa,” Lingkungan lebih berpengaruh besar bagi kehidupan seseorang dibandingkan cara dia dididik di dalam rumah”. Hal ini ada benarnya juga karena kegiatan yang kita lakukan 90% nya berada di luar rumah. Secara tidak langsung ini menjadikan kita lebih banyak belajar dan diajari oleh lingkungan yang kita pilih. Jika di suatu daerah pemukiman dimana beberapa orang pemudanya lebih suka menghabiskan waktunya di warung hanya untuk bermain kartu/domino atau bukan untuk hal-hal yang produktif lainnya, maka hal ini akan ditiru oleh pemuda yang lain yang awalnya tidak tertarik, kemudian kegiatan ini akan dilihat oleh anak-anak yang masih kecil, dan kemungkinan besar mereka nantinya juga akan melalukan kegiatan seperti itu. Faktor ini disebabkan karena anak-anak lebih mudah untuk meniru apa yang mereka lihat saat masih kecil, dan mereka akan menganggap kegiatan seperti itu sebagai hal yang biasa nantinya akibat lingkungan mereka.
            Dalam mengatasi masalah ini dibutuhkan perhatian dari berbagai pihak seperti aparat kemasyarakatan itu sendiri dimulai dari level yang paling bawah hingga ketua RT / RW, sampai ke pemerintaan kota atau provinsi itu sendiri. Cara mengatasinya adalah dengan mencarikan solusi agar kegiatan ini tidak terlanjur menjadi suatu budaya dan kebiasaan di masyarakat. Salah satu caranya mungkin dengan mengarahkan mereka kepada hal-hal dan kegiatan yang positif seperti memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pemuda sesuai yang dibutuhkan oleh daerah tempat tinggalnya maupun yang dibutuhkan oleh kota/provinsi sendiri, sehingga dengan adanya kegiatan positif dan bermanfaat bagi lingkungannya tersebut akan menyita pikiran serta tenaga dari para pemuda dan dengan begitu, pada malam harinya tubuh mereka akan lebih tertarik untuk tidur karena sudah kehabisan energi/ capek.
            Banyak juga yang berpendapat bahwa kegiatan “Pemuda Warung” itu adalah pilihan yang menjadi hak mereka. Akan tetapi hak seharusnya juga tidak boleh mengganggu hak orang lain untuk mendapatkan lingkungan yang kondusif dan positif dari tempat mereka tinggal. Kerjasama yang baik antara masyarakat sendiri dengan pemerintah ataupun lembaga sosial lainnya diharapkan akan dapat mengarahkan dan  membawa pemuda-pemuda kita ke arah yang lebih baik untuk masa depannya sendiri maupun untuk masyarakat sekitarnya.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

“PEMUDA WARUNG” DI PADANG


Pada malam hari saya terbangun, saya melihat di daerah tempat saya tinggal, yaitu Padang, Sumatera Barat, para pemuda dengan range usia yang masih produktif, sehat, dan bugar menghabiskan waktu mereka pada malam hari di warung untuk bermain domino atau kartu. Ini juga terlihat di beberapa daerah lain.“ Pemuda Warung” ini biasanya adalah orang-orang yang belum/tidak mendapatkan pekerjaan (pengangguran), putus sekolah, atau yang kurang mendapatkan bimbingan dan perhatian dari orang tua. Dalam hal ini, bukan permainannya yang menjadi topik, tetapi waktu dalam memainkannya. Mereka tidak menggunakan jam istirahat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dengan semestinya. Bahkan jika diharuskan untuk bergadang pun, itu haruslah untuk sesuatu yang benar-benar mendesak dan lebih bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang-orang di sekelilingnya. Biasanya, pemuda-pemuda yang mempunyai kebiasaan seperti ini akan bangun siang keesokan harinya, dan melewatkan waktu-waktu produktif mereka untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Bagi yang bekerja pun esoknya, mereka biasanya akan kurang konsentrasi dan lebih cepat marah (karena kurang tidur) sehingga hasil pekerjaan mereka tidak maksimal.
            Kegiatan yang kemudian menjadi kebiasaan ini menjadi permasalahan di beberapa daerah di Sumatera Barat dan tidak bisa dipandang sebelah mata saja sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting untuk dicarikan solusinya. Kegiatan seperti ini menimbulkan keresahan warga karena bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya perilaku negatif lainnya seperti transaksi narkoba, minum minuman keras, berjudi, tawuran, dan lain-lain.
            Banyak yang mengatakan bahwa,” Lingkungan lebih berpengaruh besar bagi kehidupan seseorang dibandingkan cara dia dididik di dalam rumah”. Hal ini ada benarnya juga karena kegiatan yang kita lakukan 90% nya berada di luar rumah. Secara tidak langsung ini menjadikan kita lebih banyak belajar dan diajari oleh lingkungan yang kita pilih. Jika di suatu daerah pemukiman dimana beberapa orang pemudanya lebih suka menghabiskan waktunya di warung hanya untuk bermain kartu/domino atau bukan untuk hal-hal yang produktif lainnya, maka hal ini akan ditiru oleh pemuda yang lain yang awalnya tidak tertarik, kemudian kegiatan ini akan dilihat oleh anak-anak yang masih kecil, dan kemungkinan besar mereka nantinya juga akan melalukan kegiatan seperti itu. Faktor ini disebabkan karena anak-anak lebih mudah untuk meniru apa yang mereka lihat saat masih kecil, dan mereka akan menganggap kegiatan seperti itu sebagai hal yang biasa nantinya akibat lingkungan mereka.
            Dalam mengatasi masalah ini dibutuhkan perhatian dari berbagai pihak seperti aparat kemasyarakatan itu sendiri dimulai dari level yang paling bawah hingga ketua RT / RW, sampai ke pemerintaan kota atau provinsi itu sendiri. Cara mengatasinya adalah dengan mencarikan solusi agar kegiatan ini tidak terlanjur menjadi suatu budaya dan kebiasaan di masyarakat. Salah satu caranya mungkin dengan mengarahkan mereka kepada hal-hal dan kegiatan yang positif seperti memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pemuda sesuai yang dibutuhkan oleh daerah tempat tinggalnya maupun yang dibutuhkan oleh kota/provinsi sendiri, sehingga dengan adanya kegiatan positif dan bermanfaat bagi lingkungannya tersebut akan menyita pikiran serta tenaga dari para pemuda dan dengan begitu, pada malam harinya tubuh mereka akan lebih tertarik untuk tidur karena sudah kehabisan energi/ capek.
            Banyak juga yang berpendapat bahwa kegiatan “Pemuda Warung” itu adalah pilihan yang menjadi hak mereka. Akan tetapi hak seharusnya juga tidak boleh mengganggu hak orang lain untuk mendapatkan lingkungan yang kondusif dan positif dari tempat mereka tinggal. Kerjasama yang baik antara masyarakat sendiri dengan pemerintah ataupun lembaga sosial lainnya diharapkan akan dapat mengarahkan dan  membawa pemuda-pemuda kita ke arah yang lebih baik untuk masa depannya sendiri maupun untuk masyarakat sekitarnya.
           
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "“PEMUDA WARUNG” DI PADANG"

Posting Komentar

 

aquira area Copyright © 2009 Designed by CLO's Design | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes. Distributed by: blog template